Minggu, 02 Desember 2012

anak kecil podo ngerokok

 

Dunianya anak-anak dan remaja jelas penuh kebersamaan dengan temannya. Pertumbuhan dan perkembangan anak sedikit banyak dipengaruhi lingkungan. Saat lingkungan baik, anak itupun bisa tumbuh dengan baik. Sebaliknya bila ada sedikit saja pengaruh kurang baik dari teman, anak pun bisa terpengaruh menjadi kurang baik. Seperti yang saya alami di cerita pembuka di atas. Bersenjatakan bujuk rayu sederhana kawan yang tengah kumpul saat itu, “Cobain dikit deh, sekali ini aja, gpp kok!”. Pertama cuma satu hisap saja, lama-kelamaan entah sudah habis berapa batang. Dari yang awalnya baik kini menjadi “kurang baik”. Tak semua anak kecil dan remaja punya pemikiran panjang untuk menolak ajakan dari temannya. Ada kalanya karena takut ditinggal/dicampakkan temannya, seorang anak memutuskan untuk menuruti apa yang diminta teman tersebut, meskipun itu perbuatan yang tidak baik. Selain faktor dari lingkungan teman sepermainan, merokok juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Ketika melihat orang tuanya merokok, ada kemungkinan timbul niat dari anak untuk mengikuti apa yang dilakukan orang tua.
Saat di dalam rumah, orang tua bisa leluasa mengontrol agar si anak tidak menirunya. Namun saat di luar rumah, apa iya orang tua bisa terus mengawasi anaknya. Seperti yang saya alami saat menjadi perokok kecil dulu. Saat di rumah tampil perfect dan selalu menuruti orang tua,  tapi orang tua ga pernah tahu kalau saya merokok dengan teman-teman saat di luar rumah. Lantas, senjata apa yang bisa digunakan agar anak tidak merokok di luar rumah. Dari sebuah artikel yang saya baca, salah satunya caranya adalah memberikan pelajaran sedini mungkin tentang isu kesehatan. Berikan pengetahuan tentang bahaya merokok, semisal:
  • menyebabkan nafas bau

  • menyebabkan gigi dan jari-jari kuning

  • terlihat pucat dan tidak sehat

  • kerutan di wajah

  • batuk dan dahak
. Dengan menampilkan kebiasaan baik dari orang tua pasti nantinya juga akan ditiru anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar